Fungsi Receiver Tank

Kesalahan-Kesalahan dalam Memilih Kompresor

Fungsi Receiver Tank

Kesalahan-kesalahan dalam memilih kompresor harus benar-benar dihindari. Karena kalau tidak, bisa jadi produksi akan mendapatkan kerugian dan bahkan kompresor tidak beroperasi secara baik. Pastinya menghindari kerugian adalah hal yang sangat penting bagi setiap perusahaan. 

Kesalahan-Kesalahan Dalam Memilih Kompresor 

Jika ada rencana untuk membeli kompresor yang baru maka pastikan hindarilah kesalahan-kesalahan dalam memilih kompresor. Berikut adalah beberapa kesalahan yang harus dihindari :

  1. Memilih Teknologi Kompresor yang Kurang Tepat

    Setiap industri memiliki kebutuhan kompresor yang berbeda-beda untuk dapat memenuhi keperluan operasional secara maksimal. Untuk piston compressor penggunaanya lebih ringkas, bisa digunakan pada bengkel dan SPBU. Selain itu teknologi pada piston digunakan sebagai pendukung pada mesin utama dalam menyalakan kapal. Kompresor piston pada dasarnya sangat ringkas dan mudsh digunakan serta tahan lama.
    Screw Compresor adalah pilihan yang tepat untuk bisnis berskala kecil dan menengah. Kompresor ini bisa bekerja 24 jam tanpa henti. Teknologi yang ada pada kompresor ini dapat memenuhi kebutuhan yang membutuhkan konsumsi energi yang rendah dengan tingkat efisiensi yang tinggi. Berbeda dengan kompresor piston yang kebutuhan energinya terus meningkat seiring berjalannya waktu. Perbedaan lainnya adalah teknologi screw menghasilkan polusi suara yang sangat rendah saat dioperasikan.
    Selanjutnya kompresor dengan teknologi scroll pada umumnya lebih banyak digunakan pada industri yang lebih besar. Penggunaan teknologi yang seperti ini pada umumnya digunakan pada industri seperti rumah sakit, laboratorium, industri kimia, dan makanan seta minuman. Pada kompresor ini elemen yang bekerja lambat memberikan polusi suara yang sangat kecil sehingga cocok ditempatkan di berbagai kondisi. Kompresor dengan teknologi scroll sangat cocok digunakan oleh industri yang mengutamakan fleksibilitas dan penghematan penggunaan energi. Teknologi ini yang memungkinkan penyetelan secara maksimal pada volume aliran dengan kebutuhan udara yang diinginkan. Selain itu, scroll kompresor juga menggunakan elemen kerja yang lebih sedikit sehingga dapat dipastikan waktu kerjanya panjang dan membutuhkan keperluan service yang lebih sedikit. Tinggal disesuaikan dengan kebutuhan, kompresor manakah yang cocok untuk keperluan dan kebutuhan industri kita.

  2. Salah Menentukan Ukuran yang Dibutuhkan

    Hal yang harus diperhatikan selanjutnya adalah ukuran dan kapasitas kompresor yang dibutuhkan. Memilih kompresor yang terlalu kecil akan membebani kerja kompresor pada peningkatan volume produksi. Hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan volume produksi. Hal tersebut dapat menyebabkan peningkatan intensitas servis dan kerusakan suku cadang, yang pada akhirnya akan menjadi biaya lebih. Sebaliknya, jika kompresor terlalu besar akan membuang-buang sumber daya perusahaan dalam bentuk biaya akuisisi dan biaya total kepemilikan yang lebih besar daripada seharusnya.

    Lalu bagaimana cara mengetahui ukuran yang sesuai untuk industri anda? Pastikan tim perusahaan anda memahami poin-poin berikut.
    a. Berapa besar tekanan yang dibutuhkan untuk konsumsi udara bertekanan saya? Jika terlalu besar maka aka nada tambahan biaya jika terlalu kecil akan membuat operasional terganggu.

    b. Seberapa maksimal volume aliran udara terkompresi yang dibutuhkan? Jika terlalu kecil maka tekanan mesin akan turun dan jika terlalu besar maka efisiensi akan menurun. 

    Read More : 5 Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Memilih Chiller untuk Industri

  3. Memilih Kualitas Udara yang Tidak Tepat 

    Standar industri kompresor adalah kompresor berpelumas oli. Ini artinya udara yang dihasilkan memiliki kandungan oli dan membutuhkan filter untuk memisahkan oli dari udara yang dihasilkan. Penggunaan filter dari berbagai tipe dapat disesuaikan dengan kualitas udara yang dihasilkan. Penggunaan filter juga tidak dapat menjamin kompresor bebas oli 100%. Untuk industri sensitive seperti makanan, minuman, industri kimia, atau industri obat-obatan, pilihan terbaik adalah menggunakan kompresor yang oil-free. Kompresor oil free sendiri akan menghasilkan produk akhir yang bebas dari kontaminasi oli.

  4. Membeli Brand yang Tidak Memiliki After-Sales Service 

    Hal yang harus diperhatikan lainnya adalah servis dan suku cadang yang dimiliki oleh brand kompresor pilihan. Sering kali saat memilih brand kompresor hanya melihat harga tanpa melihat sisi after sales servicenya. Dalam scenario terburuk jika unit tidak dapat dioperasikan kembali maka akan susah mencari suku cadang atau untuk service brand tersebut dan akan mengeluarkan banyak biaya untuk servis. Dalam hal ini berinvestasi dalam perangkat yang murah tidak bermanfaat secara ekonomi. Pilihlah brand kompresor yang terpercaya dengan jaringan dan pengadaan suku cadang yang kelas.

  5. Tidak Mempertimbangkan Total Biaya Kepemilikan 

    Biaya siklus atau total biaya kepemilikan atau biaya yang dikeluarkan selama siklus hidup kompresor seperti biaya energi, pemeliharaan dan perbaikan, serta penurunan nilai, secara signifikan lebih tinggi8 daripada biaya awal pembelian kompresor. Biaya energi untuk menghasilkan udara terkompresi yang dibutuhkan dapat mencapai 80% dari biaya siklus hidup. Oleh karena itu, efisiensi energi kompresor sangat penting. Biaya perawatan dan perbaikan sering diabaikan jika perangkat memiliki fasilitas pasokan dan perbaikan suku cadang yang berfungsi.

Di atas adalah beberapa kesalahan-kesalahan yang harus dihindari jika ingin membeli kompresor yang baru. Untuk menghindari hal-hal di atas anda tidak perlu bingung karena Reftech juga memiliki tim yang akan memberikan solusi untuk masalah anda dan Reftech juga memiliki Unit yang tidak kalah dari brand-brand eropa, jepang, atau china. Kami juga memberikan after sales service untuk setiap unit yang dibeli dari mulai garansi 1 tahun hingga service hingga PM 4. Jika ada informasi lebih lanjut mengenai unit bisa langsung menghubungi kami atau klik tombol di bawah.

Learn More : Contact Us