5 Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Memilih Chiller untuk Industri
Cara Memilih Chiller Industri – Chiller industrial adalah peralatan yang sangat penting dalam sebuah manufaktur. Pada dasarnya chiller adalah hal yang sangat esensial dalam meminimalisir waktu downtime pada produksi atau kontaminasi pada kualitas produk yang diakibatkan oleh kelebihan panas pada proses atau saat pengaplikasiannya. Chiller pada industri menjaga proses dengan menghilangkan kelebihan panas dari peralatan dan aplikasi yang sensitive terhadap suhu tinggi. Contohnya termasuk pada food and beverage, plastic, dan industri percetakan. Dengan menggunakan dan meresirkulasi pasokan air pada fasilitasnya sendiri, chiller juga membantu mengurangi konsumsi air pada pabrik. Hasil dari penggunaan chiller akan menurunkan biaya yang terkait dengan pendinginan air dan akan melewati kebutuhan untuk memiliki akses ke pasokan air kota dan sistem pembuangan air limbah.
Hal-hal yang harus diperhatikan saat memilih chiller untuk sebuah industri
-
Process Cooling Fluid
Tipe proses fluid yang akan dipakai harus benar-benar diperhatikan. Saat memilih fluida pendingin untuk proses pendinginan hal-hal yang harus diperhatikan adalah bagaimana kinerja fluida dan kompabilitas pada setiap peralatan. Kinerja fluida tertentu berdasarkan pada sifat-sifat pada suhu tertentu, seperti panas, viskositas, titik beku dan titik didih. Saat mempertimbangkan kompabilitas peralatan pastikan untuk mempertimbangkan bahan dan cairan yang digunakan, mengingat potensi korosi dan degradasi segel awal biasanya terjadi pada sistem dengan ukuran yang tidak tepat.
-
Cooling Fluid Temperature
Ketahuilah data kinerja chillermu! Kapasitas pendingin chiller secara langsung dipengaruhi oleh suhu setpoint. Hal ini artinya adalah ada hubungan langsung antara temperature di mana chiller diset dan total kapasitas pendingin. Penurunan temperature akan menambah beban pada sistem refrigerasi sedangkan peningkatan temperature akan berakibat sebaliknya.
-
Process Tekanan dan Kebutuhan Aliran
Tahukah jika ukuran dan kinerja pompa membantu untuk menentukan sebuah pressure lose pada sebuah sistem dan aliran yang diperlukan.
a. Tekanan : Untuk menentukan pressure loss di seluruh sistem tempatkan pressure gauge di saluran masuk dan keluar pada proses. Kemudian berikan tekanan pada pompa untuk mendapatkan untuk mendapatkan nilai pada laju aliran yang diinginkan. Harus diingat bahwa pompa yang terlalu kecil akan mengurangi laju aliran fluida melalui seluruh putaran pendinginan. Jika chiller telah dilengkapi dengan Pelepas tekanan internal, aliran akan dialihkan ke sekitar proses dan kembali ke chiller. Jika tidak ada Pelepas tekanan internal, pompa akan berusaha memberikan tekanan yang diperlukan dan bekerja pada apa yang disebut sebagai tekanan dead-head atau limit. Saat hal ini terjadi masa pakai pompa dapat dikurangi secara drastic, cairan berhenti mengalir dan cairan di dalam pompa akan menjadi panas, dan pada akhirnya akan menguap dan mengganggu kemampuan pompa untuk mendinginkan udara. Hal ini akan menyebabkan keausan pada bearing, segel, dan impellers.
b. Aliran : Aliran yang tidak memadai melalui proses akan menghasilkan perpindahan panas yang tidak memadai yang hasilnya tidak akan menghilangkan panas yang diperlukan untuk pengoperasian yang aman. Saat suhu meningkat melebihi set point temperature permukaan/komponen akan terus meningkat hingga mencapai steady-state yang lebih besar dari setpoint awal yang tercapai.
Read More : Cara Menghitung Kompresor Udara -
Operating Environment
Mengetahui kondisi site di mana chiller akan dioperasikan adalah hal yang sangat penting untuk memilih produk yang terbaik dan tepat. Suhu sekitar dan kendala spasial sangatlah penting untuk dipertimbangkan.
a. Ambient Temperature : Kemampuan chiller berpendingin udara untuk menghilangkan panas dipengaruhi oleh udara sekitar. Sistem refrigerasi menggunakan gradien suhu udara/ pendingin sekitar untuk menginduksi perpindahan panas untuk proses kondensasi. Peningkatan suhu udara ambien menurunkan perbedaan suhu yang mengurangi perpindahan panas total. Jika chiller menggunakan kondensor berpendingin cairan, suhu sekitar yang tinggi masih dapat menimbulkan efek negative pada komponen utama seperti kompresor, pompa, dan elektronik.Komponen ini akan menghasilkan panas selama pengoperasian dan suhu yang tinggi akan mempersingkat masa pakai. Sebagai panduan suhu ambien maksimun tipikel untuk chiller pengenal non-eksterior adalah 104°F.
b. Spatial Constraints : Untuk menjaga temperature ambien yang benar, sangat penting untuk menyediakan ruang sirkulasi udara yang memadai di area sekitar chiller. Karena tanpa aliran yang benar, resirkulasi volume udara yang tidak memadai dengan cepat akan dengan cepat panas. Hal ini akan berdampak pada kinerja chiller dan akan berpotensi merusak unit chiller.
-
Ukuran Chiller
Untuk memilih ukuran chiller yang benar adalah keputusan yang sangat krusial. Chiller yang berukuran terlalu kecil akan menjadi sebuah masalah karena tidak akan bisa mendinginkan dengan benar pada peralatan dan suhu temperature tidak akan stabil. Sebaliknya, Chiller yang lebih besar juga tidak akan bisa beroperasi secara efisien dan akan membutuhkan biaya lebih untuk mengoperasikannya. Untuk menentukan ukuran yang tepat penting untuk mengetahui rate aliran dan energi panas yang ditambahkan oleh alat-alat proses ke media pendingin, contohnya perubahan suhu antara masuk dan keluar.
Nah, di atas adalah hal-hal yang harus diperhatikan saat memilih chiller. Jika anda masih bingung dalam menentukan Chiller yang tepat bisa langsung hubungi nomor yang sudah disediakan atau langsung klik tombol whatsapp yang sudah disediakan di bawah. Tim kami akan langsung membantu memilihkan chiller mana yang benar untuk industri anda.